Jumat, 28 Agustus 2015

Cegah kanker pankreas dengan 7 makanan ini

 

Pankreas adalah kelenjar yang terletak di belakang lambung dan di depan tulang belakang. Pankreas memainkan peranan penting dalam kesehatan pencernaan Anda. Sebab pankreas akan menghasilkan enzim pencernaan yang membantu untuk memecah makanan. Selain itu pankreas juga akan menghasilkan insulin yang bermanfaat untuk mengurangi kadar gula darah dan hormon lainnya.

Sama seperti bagian tubuh lainnya, pankreas juga bisa memiliki potensi untuk terkena kanker karena kerusakan DNA. Sayangnya begitu pankreas Anda terkena kanker, maka sel kankernya akan dengan cepat menyebar. Namun sebelum hal buruk tersebut terjadi Anda bisa mencegah kanker pankreas dengan mengonsumsi makanan sehat. Dilansir dari boldsky.com, berikut adalah daftar makanan yang bisa membantu Anda dalam mencegah kanker pankreas.

 Bawang putih

Bawang putih adalah rempah-rempah yang secara efektif mampu mencegah Anda dari penyakit pankreas. Sebab bawang putih mengandung sulfur, belerang, flavonoid, selenium, dan arginin yang bermanfaat untuk mencegah pertumbuhan sel kanker. Selain itu bawang putih juga memiliki sifat antioksidan yang membantu mencegah peradangan bebas penyebab kanker.



Jamur

Jamur tak hanya memiliki rasa yang enak namun juga mampu mencegah penyakit kanker pankreas. Hal ini disebabkan karena jamur memiliki zat alami yang dapat mencegah peradangan penyebab bertumbuhnya sel kanker. Selain itu pasien kanker yang sedang dalam masa kemoterapi pun juga disarankan untuk banyak makan jamur.







Bayam
Sayuran hijau sudah tak diragukan lagi memiliki manfaat tinggi untuk kesehatan tubuh terutama mencegah kanker. Hal ini disebabkan karena bayam kaya akan zat besi dan vitamin B yang dapat mencegah peradangan penyebab kanker.



  


Brokoli
 
Selain bayam, brokoli juga merupakan salah satu jenis sayuran pencegah kanker pankreas. Tingginya kandungan senyawa anti kanker yakni sulphoraphane inilah yang dapat membunuh sel kanker. Selain kanker pankreas, brokoli juga mampu mencegah berbagai penyakit kanker lainnya seperti kanker usus besar dan kanker payudara.





Ubi jalar

Ubi merupakan makanan yang tinggi akan vitamin C dan beta karoten. Kedua zat ini baik untuk mencegah kanker pankreas.













Yogurt



Tahukah Anda bahwa makan yogurt ternyata juga baik untuk mencegah kanker pankreas? Bonusnya, jika Anda rajin makan yogurt maka kesehatan pencernaan Anda juga bisa terjaga.









Ceri
Ceri adalah buah segar yang tinggi akan zat antioksidan dan senyawa alami yang disebut dengan alkohol perillyl. Kedua zat ini baik untuk mencegah kanker pankreas.














Selain mengonsumsi makanan di atas, Anda juga bisa mencegah timbulnya penyakit kanker pankreas dengan selalu menerapkan pola hidup sehat seperti rajin berolahraga, menghindari stres, serta menghentikan kebiasaan merokok dan minum minuman beralkohol.

Rabu, 26 Agustus 2015

Science: Orang Barat Terkejut Dengan Cara Islam Menyembelih Sapi


Science: Orang Barat Terkejut Dengan Cara Islam Menyembelih Sapi
www.voa-islam.com
Semakin maju Penelitian Ilmiah semakin membuktikan Kebenaran Islam.

Jelang Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban, jangan pernah makan daging sapi tanpa disembelih, ternyata syariat ini membuat orang barat terkejut. Berikut hasil penelitianya:

1. Rasulullah tak pernah belajar cardiology tapi syari'atnya membuktikan penelitian ilmu modern.

2. Melalui penelitian ilmiah yang dilakukan oleh dua staf ahli peternakan dari Honnover University, sebuah universitas terkemuka di Jerman. Yaitu Prof.Dr.Schultz dan koleganya, Dr. Hazim. Keduanya memimpin satu tim penelitian terstruktur untuk menjawab pertanyaan: manakah yang lebih baik dan paling tidak sakit, penyembelihan secara Syari'at Islam yang murni (tanpa proses membuat pingsan ternak) ataukah penyembelihan dengan cara Barat (dengan membuat ternak pingsan)?

3. Keduanya merancang penelitian sangat canggih, mempergunakan sekelompok sapi yang telah cukup umur (dewasa). Pada permulaan otak kecil sapi-sapi itu dipasang elektroda (microchip) yang disebut Electro-Encephalograph (EEG). Mircrochip EEG dipasang di permukaan otak yang menyentuh titik (panel) rasa sakit di permukaan otak, untuk merekam dan mencatat derajat rasa sakit sapi ketika disembelih. Di jantung sapi-sapi itu juga dipasang Electro Cardiograph (ECG) utnuk merekam aktifitas jantung saat darah keluar karena disembelih.

4. Untuk menekan kesalahan, sapi dibiarkan beradaptasi dengan EEG maupun ECG yang telah terpasang ditubuhnya selama beberapa minggu. Setelah masa beradaptasi dianggap cukup, maka separuh sapi disembelih sesuai dengan Syariat Islam yang murni, dan separuh sisanya disembelih dengan menggunakan metode pemingsanan yang diadopsi Barat.

5. Dalam Syariat Islam, penyembelihan dilakukan dengan menggunakan pisau yang tajam, dengan memotong tiga saluran pada leher bagian depan, yakni: saluran makanan. saluran nafas serta dua saluran pembuluh darah, yaitu arteri karotis dan vena jugularis.

6. Patut pula diketahui, Syariat Islam tidak merekomendasikan metode atau teknik pemingsanan. Sebaliknya, metode Barat justru mengajarkan atau bahkan mengharuskan agar ternak dipingsankan terlebih dahulu sebelum disembelih.

7. Selama penelitian, EEG dan ECG pada seluruh ternak sapi itu dicatat untuk merekam dan mengetahui keadaan otak dan jantung sejak sebelum pemingsanan (atau penyembelihan) hingga ternak itu benar-benar mati.

8. Dari hasil penelitian yang dilakukan dan dilaporkan oleh Prof. Schultz dan Dr. Hazim di Honnover University Jerman itu dapat diperoleh beberapa hal sbb:

 Hasil penelitian dengan menerapkan praktek penyembelihan menurut Syariat Islam menunjukkan:
www.google.com
 
 
Pertama
Pada 3 detik pertama setelah ternak disembelih (dan ketiga saluran pada leher sapi bagian depan terputus), tercatat tidak ada perubahan pada grafik EEG. Hal ini berarti bahwa pada 3 detik pertama setelah disembelih itu, tidak ada indikasi rasa sakit.

Kedua
Pada 3 detik berikutnya, EEG pada otak kecil merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian deep sleep (tidur nyenyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar kehilangan kesadaran. pada saat tersebut, tercatat pula oleh ECG bahwa jantung mulai meningkat aktivitasnya.

Ketiga
Setelah 6 detik pertama itu, ECG pada jantung merekam adanya aktivitas luar biasa dari jantung untuk menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh anggota tubuh dan memompa keluar. Hal ini merupakan refleksi gerakan koordinasi antara jantung dan sumsum tulang belakang (spinal cord). Pada saat darah keluar melalui ketiga saluran yang terputus dibagian leher tersebut, grafik EEG tidak naik, tapi justru drop (turun) sampai ke zero level (angka nol). Hal ini diterjemahkan oleh kedua peneliti ahli itu bahwa: "no feeling of pain at all" (tidak ada rasa sakit sama sekali)

Keempat
Karena darah tertarik dan terpompa oleh jantung keluar tubuh secara maksimal, maka dihasilkan healthy meat (daging yang sehat) yang layak dikonsumsi bagi manusia. Jenis daging dari hasil sembelihan semacam ini sangat sesuai dengan prinsip Good Manufacturing Practise (GMP) yang menghasilkan Healthy Food.

Penyembelihan Cara Barat
 
www.google.com (pemingsanan dengan memukul kepala) 
 
 
Pertama
segera setelah dilakukan proses stunning (membuat hewan pingsan), sapi terhuyung jatuh dan collaps (roboh). Setelah itu, sapi tidak bergerak-gerak lagi sehingga mudah dikendalikan. Oleh karena itu, sapi dapat pula dengan mudah disembelih tanpa meronta-ronta dan tampaknya tanpa mengalami rasa sakit. Pada saat disembelih, darah yang keluar hanya sedikit, tidak sebanyak bila disembelih tanpa proses stunning (pemingsanan)

Kedua
Segera setelah proses pemingsanan, tercatat adanya kenaikan yang sangat nyata pada grafik EEG. Hal itu mengindikasikan adanya rasa sakit yang diderita oleh ternak (karena kepalanya dipukul, atau di setrum dan di bius sampai jatuh pingsan).

Ketiga
Grafik EEG meningkat sangat tajam dengan kombinasi grafik ECG yang drop ke batas paling bawah. Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan rasa sakit yang luar biasa, sehingga jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya, jantung kehilangan kemampuan untuk menarik dari seluruh organ tubuh, serta tidak lagi mampu memompanya keluar dari tubuh.

Keempat
Karena darah tidak tertarik dan tidak terpompa keluar tubuh secara maksimal, maka darah itu pun membeku di dalam urat-urat darah dan daging, sehingga dihasilkan unhealthy meat (daging yang tidak sehat), yang dengan demikian menjadi tidak layak untuk dikonsumsi oleh manusia. Disebutkan dalam khazanah ilmu dan teknologi daging, bahwa timbunan darah beku (yang tidak keluar saat ternak mati/disembelih) merupakan tempat atau media yang sangat baik bagi tumbuh-kembangnya bakteri pembusuk, yang merupakan agen utama merusak kualitas daging.


Bukan Ekspresi Rasa Sakit!

Meronta-ronta dan meregangnya otot pada saat ternak disembelih ternyata bukanlah ekspresi rasa sakit!. Sangat jauh berbeda dengan dugaan kita sebelumnya. Bahkan mungkin sudah lazim menjadi keyakinan kita bersama, bahwa setiap darah yang keluarkan dari angggota tubuh yang terluka, pastilah disertai rasa sakit dan nyeri. Terlebih lagi yang terluka adalah leher dengan luka terbuka yang mengaga lebar.

Hasil penelitian Prof. Schultz dan Dr. Hazim justru membuktikan yang sebaliknya. Yakni bahwa pisau tajam yang mengiris leher (sebagai syariat islam dalam penyembelihan ternak) ternyata tidaklah 'menyentuh' saraf rasa sakit. Oleh karenanya kedua peneliti ahli itu menyimpulkan bahwa sapi meronta-ronta dan meregangkan otot bukanlah sebagai ekspresi rasa sakit, melainkan sebagai ekspresi 'keterkejutan otot dan syaraf' saja (yaitu pada saat darah mengalir keluar dengan deras). mengapa demikian? Hal ini tidak terlalu sulit untuk dijelaskan, karean grafik EEG tidak membuktikan juga tidak menunjukkan adanya rasa sakit itu.

Subhanallah... memang selalu ada jawaban dari setiap pertanyaan tentang kebenaran Islam. Selalu ada penguatan Allah dari setiap adanya usaha pelemahan dari musuh Dien-Nya yang mulia ini.
Sebenarnya, sudah tidak ada alasan lagi menyimpan rasa tak tega melihat proses penyembelihan kurban, karena aku sudah tahu bahwa hewan ternak tersebut tidak merasakan sakit ketika disembelih. Dan yang paling penting, aku dapat mengerti hikmah dari salah satu Syariah Islam dan keberkahan yang tersimpan di dalamnya.

 
 
 
 
 
sumber: tulisan Ustadz. Muhammad Suhud
Masya Allah, semakin Maju Penelitian Ilmiyah Semakin Membuktikan Kebenaran Islam.
Jelang Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban, jangan pernah makan daging sapi tanpa disembelih, ternyata syariat Islam ini membuat orang barat terkejut. Simak penelitian ini.
- See more at: http://voa-islam.com/read/science/2015/08/19/38670/science-orang-barat-terkejut-dengan-cara-islam-menyembelih-sapi/#sthash.i7iQxsCn.dpuf
Masya Allah, semakin Maju Penelitian Ilmiyah Semakin Membuktikan Kebenaran Islam.
Jelang Hari Raya Idul Adha atau hari raya kurban, jangan pernah makan daging sapi tanpa disembelih, ternyata syariat Islam ini membuat orang barat terkejut. Simak penelitian ini.
- See more at: http://voa-islam.com/read/science/2015/08/19/38670/science-orang-barat-terkejut-dengan-cara-islam-menyembelih-sapi/#sthash.i7iQxsCn.dpuf

Selasa, 25 Agustus 2015

Sujud yang Membatalkan Sholat

sujud 




  IBNU Abbas Radhiyallahu ‘anhu pernah mengatakan: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam diperintahkan untuk melakukan sujud dengan bertumpu pada 7 anggota badan. (HR. Bukhari dan Muslim).
Dalam riwayat lain, juga dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Aku diperintahkan untuk bersujud dengan bertumpu pada tujuh anggota badan: dahi –dan beliau berisyarat dengan menyentuhkan tangan ke hidung beliau–, dua telapak tangan, dua lutut, dan ujung-ujung dua kaki…” (HR. Bukhari dan Muslim).

Berdasarkan hadis, tujuh anggota sujud dapat kita rinci:
• Dahi dan mencakup hidung.
• Dua telapak tangan.
• Dua lutut.
• Dua ujung-ujung kaki.
Praktek beliau ketika sujud, hidung dipastikan menempel di lantai. Sahabat Abu Humaid Radhiyallahu ‘anhu menceritakan cara shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menempelkan dahi dan hidungnya ke lantai… (HR. Abu Daud dan dishahihkan al-Albani).

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menekankan agar dahi dan hidung benar-benar menempel di lantai. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Allah tidak menerima shalat bagi orang yang tidak menempelkan hidungnya ke tanah, sebagaimana dia menempelkan dahinya ke tanah.” (HR. Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf 2710, Abdurrazaq dalam Mushannaf 2898, ad-Daruquthni dalam Sunannya 1335 dan dishahihkan Al-Albani).

Hadis ini menunjukkan, menempelkan hidung ketika sujud hukumnya wajib. Dan ini merupakan pendapat Imam Ahmad & Ibnu Habib (ulama Malikiyah). (al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 4/208).

Bagaimana Jika Ada salah Satu Anggota Sujud tidak Menyentuh Lantai?
Praktek semacam ini sangat sering kita jumpai di masjid. Yang sering menjadi korban adalah kaki. Bagian kaki tidak menempel tanah. Terutama ketika sujud kedua. Sehingga orang ini tidak sujud dengan bertumpu pada 7 anggota sujud.

Sebagian ulama menilai, sujud semacam ini batal, sehingga shalatnya tidak sah.
An-Nawawi mengatakan: Untuk anggota sujud dua tangan, dua lutut, dan dua ujung kaki, apakah wajib sujud dengan menempelkan kedua anggota badan yang berpasangan itu? Ada dua pendapat Imam ‘alaihis salam-Syafii. Pendapat pertama, tidak wajib. Namun sunah muakkad (yang ditekankan). Pendapat kedua, hukumya wajib. Dan ini pendapat yang benar, dan yang dinilai kuat oleh as-Syafi’i Rahimahullah. Karena itu, jika ada salah satu anggota sujud yang tidak ditempelkan, shalatnya tidak sah. (al-Majmu’, 4/208).

Keterangan yang sama juga disampaikan Dr. Sholeh al-Fauzan. Dalam salah satu fatwanya, beliau mengatakan: Orang yang sujud, namun salah satu anggota sujudnya tidak menempel tanah, maka di sana ada rincian:

Jika dia tidak menempelkan sebagian anggota sujud karena udzur yang menghalanginya untuk melakukan hal itu, seperti orang yang tidak bisa sujud dengan meletakkan salah satu anggota sujudnya, maka tidak ada masalah baginya untuk melakukan sujud dengan bertumpu pada anggota sujud yang bisa dia letakkan di tanah. Sementara anggota sujud yang tidak mampu dia letakkan, menjadi udzur baginya.
Namun jika dia tidak meletakkan sebagian anggota sujud tanpa ada udzur yang diizinkan syariat, maka shalatnya tidak sah. Karena dia mengurangi salah satu rukun shalat, yaitu sujud di atas 7 anggota sujud.

sumber: Islampos.com